Responsive Ads Here

Saturday 16 January 2016

Antisipasi Provinsi Flores, Bandar Udara Soa Review Master Plan, Jadi 2.000 Meter


SOA/NGADA, vigonews.com – Mengantisipasi meningkatnya pengguna transportasi udara di masa-masa mendatang,  otoritas Bandar Udara Soa terus berbenah. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah review master plan yang diharapkan akan final tahun 2017 dengan memperpanjang landasan dari 1.800 saat ini menjadi 2.000 meter.

Rencana review master plan itu dikemukakan Kepala Bandar Udara Soa, Ikhsan menjawab vigonews.com  di ruang kerjanya, Kamis (17/12/2015) baru-baru ini. Perpanjangan landasan yang akan diawali dengan review master plan, kata Ikhsan itu guna mengantisipasi meningkatnya lonjakan pengguna jasa transportasi udara di masa-masa mendatang, dan melihat trend sekarang ini pesawat besar sudah mulai masuk ke bandara-bandara kecil.

Rupanya Ikhsan gereget juga, setelah Bandar Udara Ende, Labuan Bajo dan bandar udara lain di di Flores mulai didarati pesawat besar. Dia melihat bahwa Bandar Udara Soa cukup strategis saat ini karena kabupaten tetangga seperti Manggarai Timur dan Nagekeo belum memiliki fasilitas Bandar udara. Dan, selama ini banyak penumpang dari kedua kabupaten itu menggunakan transportasi udara melalui Bandar Udara Soa.

Jika fasilitas disediakan, kata Ikhsan,  bukan tidak mungkin ke depan akan dilirik maskapai dengan mengoperasikan pesawat dengan kapasitas besar. Karena, saat ini dengan dua maskapai yang dilayani ATR 72 dan Foker 50, kadang tidak mampu mengakomodir lonjakan penumpang, apalagi menjelang musim libur seperti sekarang ini kadang meningkat lebih tinggi 30 persen dari hari-hari biasa.
 
Ikhsan
Dikatakan, selama ini arus penumpang dari dua kabupaten tetangga itu terus meningkat. Hal ini, kata Ikhsan tentu sangat strategis jika fasilitas Bandar Udara Soa terus ditingkatkan. “Memang master plan kita hanya 1.800 meter. Ini kan tanggung, padahal peluang didarati pesawat besar ke depan sangat mungkin. Kenapa tidak sekalian jadikan saja 2.000 meter. Karena itu saya pikir master plan perlu di-review. Terkait dengan itu saya minta dukungan dari pemerintah daerah,” urai Ikhsan.

Selain itu, wacana Flores menjadi propinsi  juga harus diantisipasi dengan mengembangkan Bandar udara. Bukan soal Bajawa bakal menjadi ibu kota provinsi, tetapi dengan  wacana ini akan diikuti dengan meningkatnya lonjakan penumpang. “Jadi Bandar udara harus dikembangkan. Kita siap fasilitas  untuk antisipasi lonjakan penumpang di masa datang,” jelas Ikhsan.

Terkai dengan rencana tersebut, Ikhsan berharap mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Menurut dia dukungan ini penting demi pemenuhan fasilitas bandara yang menjadi pintu masuk daerah ini. “Sisi darat sesuai dengan master plan gedung pendukung  dan apron harus pindah ke utara. Tetapi tergantung pemerintah daerah mau bebaskan lahan yang mana, di utara atau selatan bandara saat ini.

Berbagai fasilitas terus disiapkan sehingga Bandar Udara Soa memiliki fasilitas standar. Hanya saat ini Bandar udara ini ternyata belum memiliki fasilitas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang salah satu funginya menyampaikan informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim. Namun menurut Ikhsan pihaknya sudah mendaftar ke AIP (Aeronautical Information Publication ) untuk mendapat fasilitas itu. Dan, setahun lalu tim dari Jakarta sudah melakukan survey. “Kita tentu berharap dalam waktu tidak terlalu lama sudah bisa mendapat fasilitas itu,” katanya.

Fasilitas apron (tempat parkir pesawat) yang selama ini hanya untuk satu pesawat,  kini dibangun satu lagi, sehingga memudahkan lalulintas kalau dua penerbangan landing dalam waktu yang hampir bersamaan. (ch)*

Insert foto: Bandar Udara Soa

No comments:

Post a Comment