Responsive Ads Here

Wednesday 31 January 2018


Hasil verifikasi, PAN dari tiga komponen yang diperiksa KPU, terdiri dari, kepengurusan inti, domisili kantor, serta keterwakilan perempuan, PAN dinyatakan memenuhi syarat dan sesuai. -   

BAJAWA, vigonews.com - Berkas Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Ngada dinyatakan lengkap oleh salah seorang komisioner KPU Kabupaten Ngada Thomas Edison Siko, ketika melakukan verifikasi faktual PAN Ngada, Rabu (31/01/2018) bertempat di kantor PAN, Jalan Palapa Bajawa, belakang SMPN 2 Bajawa.

Kepada vigonews.com Komisioner KPU Ngada, Thomas Es.Siko mengatakan, kegiatan verifikasi Partai politik (PARPOL) meliputi, verifikasi pengurus, ketua, sekretaris, dan Bendahara (KSB), setelah itu KPU juga melihat unsur keterwakilan 30% (tiga puluh persen) pengurus dari perempuan. Dalam verifikasi ini juga KPU melihat, kartu tanda anggota (KTA) yang tersebar di 50% (lima puluh persen) kecamatan, dan alamat domisili Partai yang dibuktkan dengan akta notaris.
 
Proses Verifikasi di DPD PAN
Dikatakan Thomas Es.Siko, pada kesempatan tersebut sekretaris DPD PAN Ngada Lalu Paskalis, SH, yang didampingi oleh wakil sekjend I DPD PAN Ngada Erdin sola Dopo menjelaskan, struktur DPD II PAN Ngada Ketua Kristoforus Loko, S.Fil, Sekretaris Lalu Paskalis, SH, dan Bendahara Petrus Ngabi.

Dalam penilaian tim verifikasi dari KPU bahwa untuk keterwakilan perempuan dalam pengurus sudah mencapai target 30% yaitu 40%. Penyebaran kartu tanda anggota (KTA) dari target 12 (dua belas) kecamatan yang harus menyebar di 6 (enam) kecamatan, tetapi KTA PAN mencapai 8 (delapan) kecamatan. Dan untuk alamat domisili kantor partai sewa pakai yang sudah dibuktikan dengan Akta notaris.

Hasil verifikasi, PAN dari tiga komponen yang diperiksa KPU, terdiri dari, kepengurusan inti, domisili kantor, serta keterwakilan perempuan, PAN dinyatakan memenuhi syarat dan sesuai. "Berdasarkan verifikasi faktual kami dari KPUD Ngada, berkas PAN dinyatakan lengkap. Kami menyampaikan terima kasih, karena persiapan material PAN selalu melebihi dari target yang ditentukan" kata Tomy Siko.
 
Proses verifikasi di DPD PAN Ngada
Sementara wakil sekeretaris I DPD II PAN Ngada Ferdin Sola Dopo kepada vigonews.com mengatakan bahwa antusiasme pengurus dan anggota PAN Ngada dalam kegiatan verifikasi ini sangat tinggi. "Hari ini semua pengurus hadir lengkap, mulai dari Dewan pertimbangan, pengurus inti DPD II sampai ketua PAC Kecamatan. Jadi kita tinggal siap ikut sebagai partai peserta pemilu, sambil tetap menanti keputusan pusat," kata Erdin Sola.

Pantauan vigonews com, kegiatan verifikasi ini juga dihadiri oleh Yoan Leba Panwaslu Kabupaten Ngada, dan sekretaris KPUD Kabupaten Ngada Siprianus Pangga.(YDP/Kety)***

Saturday 27 January 2018

SMAK St. Fransiskus Xaverius Boawae adalakn melatihan jurnaslitik dan debat -   

BOAWAE, vigonews.com - Setelah gelar kelas inspirasi menulis, Selasa (23/01/2018) yang lalu, belum sepekan, SMAK St. Fransiskus Xaverius (SMAFIX) Boawae lanjut menyelenggarakan pelatihan Jurnalistik, Sabtu (27/01/2018). Pelatihan yang diikuti 20 siswa berlangsung  di ruang pelatihan SMAFIX Boawae.

Baca juga: SMAK Fransiskus Xaverius Boawae Buka Ekskul Jurnalistik & Debat

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari rencana membuka ekstra kurikuler jurnalistik dan debat di sekolah itu, sebagaimana dikemukakan Kepala SMAFIX Bruno Kewo dan Humas Yusuf  Namo. Gawe ini bekerja sama dengan Rumah Literasi Cermat (LRC) yang konsern dengan kampanye literasi bagi publik.

Pelatihan jurnalistik dan debat dibuka oleh Kepsek Bruno Kewo. Dia berharap siswa mengikuti serius pelatihan ini guna mendukung kegiatan ekskul jurnalistik dan debat yang sudah dimulai di sekolah itu.
 
Proses menulis
Sementara, tuan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba, mengatakan kegiatan jurnalistik di sekolah tidak sekedar membantu siswa mengembangkan minat dan bakat, tetapi juga melatih siswa untuk memiliki kemampuan intelektual yang baik, kritis, analitis dan mampu berfikir sistematis.

Kegiatan di sekolah dapat menjadi wahana bagi siswa  untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat yang sudah dimiliki siswa; memupuk dan mengembangakan rasa tanggungjawab pribadi dan sosial siswamenciptakan suasana rileks, gembira dan menyenangkan; menumbuhkan kultur intelektual dan memberikan bekal untuk mempersiapkan karir siswa.

Tuan Rumah Literasi (RLC) yang juga pemimpin Redaksi media pendidikan dan literasi Cermat, Emanuel Djomba,  mengawali kegiatan pelatihan dengan menyampaikan materi dasa-dasar jurnalistik. Selanjutnya memberi tips kepada 20 peserta tentang menulis berita, menulis opini dan teknik melakukan reportase.
 
Para siswa peserta pelatihan
Djomba mendampingi para siswa dalam menulis berita yang baik dan menulis opini. Setelah itu siswa terjun ke lapangan untuk latihan reportase.

Sesi kedua dilanjutkan dengan materi debat yang disampaikan crew RLC Don Bosco Ponong. Tip-tips teknik debat dikemukakan Don Bosco dengan lugas, yang mengantar siswa pada simulasi debat.(ch)***

Thursday 25 January 2018

Nuansa budaya dalam misa Perdana P. Yoakim Jadi, O.Carm -  

WOLOMEZE, vigonews.com – Keja, sebuah kampung yang terletak di kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada. Bersama kampung Nggurununca dan Ramba, masuk dalam Desa Turaloa. Kampung terpencil 3 km jauhnya dari Mulu – yang terletak di Jalan Soa – Riung.

Sekitar 15 tahun lalu, menuju kampung ini hanya jalan setapak melerengi bukit-bukit terjal. Belum ada infrastruktur jalan yang memadai. Sekarang kondisi jalan sudah cukup lumayan sehingga kendaraan bisa masuk ke kampung ini. Namun,  masyarakat desa ini tetap hidup dalam ‘gelap’ – karena listrik belum ada (masuk).

Berita Terkait:
Sekda Meda Moses, Pada Misa Perdana Imam Baru: “Menjadi Imam Keputusan Penting”

“Yoakim Jadi, Akhirnya Jadi Imam”

Tak berlebihan jika kampung ini ‘nyaris tak ada sentuhan’ dari pemerintah. Karena setelah Indonesia merdeka 70 tahun, warga Keja seperti berjalan di tempat dalam pembangunan fisik. Meski demikian mereka tak sampai mengemis-ngemis diberi perhatian. Mungkin karena mereka tau, resiko kemerdekaan berarti Negara mesti mengurus rakyatnya tanpa diminta.

Masuk kampung ini, tidak ada terdengar deru kendaraan seperti di mata jalan propinsi Soa – Riung yang kini juga hancur. Kata salah seorang tokoh, Anton Tangi menanalogikan kondisi jalan propinsi ini: “Kita sulit membedakan mana jalan hotmix dan mana jalan setapak.” Sindiran halus Anton itu memang miris, meski disambut aplaus ratusan umat yang menghadiri Misa Syukur Tahbisan Imam Baru Pater Yoakim Jadi, O Carm – putra dari kampung keja, Rabu (24/01/2018).

Warna kehidupan masyarakat Keja dari zaman ke zaman seperti potret buram. Tetapi dalam kesederhanaan, mereka menerima warna itu seperti memunculkan spirit lain merenda hidup jengkal demi jengkal dengan nurani tetap bercahaya.
 
Mendoakan para imam
Masuk di kampung kecil terpencil ini bisa dapatkan keheningan, Sebuah gereja di lereng agak tinggi bagai mangayomi warga yang semuanya didiami umat Katolik. Suasana ini memberi warna religiousitas yang kental. Tak heran dari kampung ini Tuhan memilih lima putra terbaik menjadi Imam-Nya. Dari keluarga Katolik yang sederhana dan selalu mengantarkan doa, hidup dengan apa adanya, jauh dari kesan modern, makan dari sawah ladang yang diracik dengan tengannya.

Tidak salah kalau seorang Imam dari kampung ini, Pater Alfons Mana, SVD dalam khotbah misa syukur imam baru, Rabu (24/01/2018) menyinggung, bahwa dari tahun ke tahun dari zaman lampau, kampung ini terpencil. Untuk ke kota kabupaten Bajawa saja jauh, ke Mataloko juga jauh, apalagi ke Ende dan kota propinsi tak terbayangkan jauhnya.

“Tetapi mereka seperti sudah terlatih untuk meraih prestasi – impian  hidup lebih baik melewati kondisi-kondisi yang sulit itu. Keluar dari sini membutuhkan waktu dua hari dengan berjalan kaki,” kata Pater Alfons yang tersirat juga mengisahkan bagaimana dirinya menjadi imam di tengak konsisi sulit untuk pergi mendapatkan ilmu di seberang.

Dikatakan Pater Alfons, sesuatu yang sangat kontradiktif jika dibandingkan hidup di zaman ini yang disuguhkan dengan kemudahan-kemudahan. Namun justru menjadikan generasi baru memilih hidup serba instan. Tidak mau susah. Ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang mudah, dan hasilnya memang tidak mendapatkan apa-apa.

Meski dikenal sebagai kampung terpencil, namun dari sini sudah ‘lahir’ lima imam. Dari keluarga sederhana di Keja mempersembahkan yang terbaik, yakni putra terbaik kepada gereja dan umat.

Peristiwa ini melahirkan perayaan-perayaan iman di kampung ini seperti misa sykur tahbisan imam baru, perayaam perak imamat dan banyak perayaan lainnya. Dan, ternyata perayaan imamat yang selalu mewarnai kampung terpencil ini ikut membuka isolasi kampung Keja dari dunia luar. Semuanya menjadi terbuka sehingga banyak orang mengenal kampung ini.

Sekarang jalan ke kampung Keja sudah bisa dilewati kendaraan dengan mudah, meski belum diaspal. Akses ini juga bisa tembus hingga kampung sebelahnya – Nggurununca. Tahun lalu, pemerintah Ngada membuka akses jalan baru dari Nggurununca ke Lengkosambi. Diharapkan akan menjadi jalan alternatif menuju kawasan wisata Riung dari jalan Soa - Riung yang kini bagai kubangan sepanjang jalan. Sayangnya ruas jalan yang baru dibuka ini belum ditingkatkan, masih merupakan jalan tanah.
 
Anak-anak Keja menyambut imam baru dengan tarian 
Suasana Misa Syukur Imam baru di Keja belum lagi usasi ketika itu, namun hujan sudah mengguyur kampung  dengan lebatnya. Meski begitu tak mengurangi kegembiraan umat  dalam misa yang dihadiri lebih dari 20 imam konselebran.

Ternyata guyuran hujan itu menyebabkan banyak kendaraan tamu dari Pemda Ngada tak bisa keluar karena tanah lapang dengan kontur agak miring tempat parkir kendaraan-kendaraan itu terendam air. Merayappun kendaraan tak bisa, apalagi melaju -  ban mobil hanya berputar di tempat karena licin.

Mobil Puskesmas Natarndang berupaya keras keluar dari tempat licin dengan bantuan dorongan para perawat cantik. Begitu pun mobil yang ditumpangi Sekda Ngada Meda Moses terpaksa terseok-seok menanjak – hanya masih untung kendaraan itu ada Derek-nya. Mobil itu akhirnya yang ikut menarik mobil Ketua PAN Ngada Kristoforus Loko hingga keluar dari jebakan jalan licin.

Melewati lereng-lereng bukit sejauh 3 km hingga mencapai jalan propinsi, Soa – Riung sudah bisa bernafas lega, meski tetap harus ekstra hati-hati. Hanya ruas jalan ini harus ditingkatkan lagi karena medannya sedikit  licin di beberapa tikungan dan tanjakan. Melalui ruas jalan ini menjadi pilihan satu-satunya menuju desa Turaloa. Ini desa terjauh dalam layanan Pemerintah Kecamatan Wolomeze. Jalan ini menjadi akses cepat para bidan dan dokter dari Puskesmas Natarandang melayani kesehatan masyarakat, dan mengatasi gawat darurat dari dan ke desa ini.

Ketika melewati jalan ini, Ketua PAN Ngada Kristoforus Loko menjawab vigonews.com mengatakan, sejak dulu pembangunan akses jalan ini menghadapi masalah karena masuk dalam kawasan hutan lindung. “Karena itu saya sempat beberapa kali menghadap Kementerian Kehutanan RI untuk minta izin membuka jalan. Ini memang menjadi masalah ketika kita harus membuka akses, kecuali setelah memperoleh izin. Dan setelah itu baru jalan ini dibuka,” kata Kristo. (Emanuel Djomba)***  
Yoakim Jadi akhirnya jadi Imam -   

WOLOMEZE, vigonews.com – Anak kampung dari Keja itu, akhirnya jadi imam. Dialah Pater Yoakim Jadi, O.Carm. Tanggal 12 Januari lalu ditahbiskan menjadi  imam dalam persaudaraan O.Carm. Yoakim yang biasa disapa Kim itu adalah salah seorang dari empat imam yang ditahbiskan tahun 2017 dari Komisariat O.Carm Indonesia Timur.

Pater Kim, begitu dia akrab disapa keluarga dan teman-teman, adalah imam kelahiran kampung Keja, desa Turaloa, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, 17 April 1989. Dia lahir dalam keluarga sederhana. Kim adalah anak ketika dari dua saudara – ayah Klemen Dadho dan ibu Maria Mau.

Berita Terkait:
Sekda Meda Moses, Pada Misa Perdana Imam Baru: “Menjadi Imam Keputusan Penting”

Keja, Potret Kampung ‘Terisolasi’ Lahirkan Lima Imam

Klemen dan Maria mempersembahkan Yoakim secara khusus menjadi imam, dalam hidup mereka. Doa untuk panggilan putranya tiada putus-putus. Klemens dan Maria dalam membangun keluarga  memiliki kisah cinta menarik. Karna ternyata, kisah cinta keduanya berawal dari pasangan main drama natal memerankan Peran St. Yosef dan Bunda Maria – Keluarga Kudus Nazaret.

Tentu Klemens dalam drama natal berperan sebagai St. Yosef dan Maria berperan sebagai Bunda Yesus – Santra Prawan Maria. Dua tahun setelah drama natal itu, ternyata Klemens dan Maria muda menjalin kasih hingga ke pelaminan, dan kemudian pasangan ini dikaruniai tiga anak. Yoakim adalah anak ketiga yang kemudian dalam dirinya membuahkan kerinduan Klemens dan Maria untuk menjadi imam.
P. Yoakim Jadi, O.Carm memberkati orang tua dan seluruh keluarga 

Meski secara khusus mempersembahan Yoakim pada panggilan imam, namun hingga jelang tahbisan, Klemens masih antara percaya dan tidak. Perasaan itu rupanya menghantui Yoakim sendiri. Namun dalam pergulatan panjang dari seminari rendah hingga seminari tinggi – Kim akhirnya memutuskan agar ditahbiskan menjadi imam pada 12 Januari 2018 lalu. Dia memilih motto tahbisan: “Tenanglah! Aku Ini, jangan takut!,” firman Tuhan dari Injil Markus 6:50.

Motto ini menggambarkan pergulatan Kim untuk menjawab panggilan Allah menjadi imam dalam melayani umat Allah dimana saja dia akan bertugas. Di balik perawakan Kim yang tenang, selama perjalanan pendidikan seminari memang terbesit banyak tantangan. Yang Kim sendiri sebutkan diwarnai  ketakutan, keraguan dan kecemasan menerima keputusan menjadi imam atau tidak. Itu juga yang membuat ayahnya ikut ragu dan cemas, “apa mungkin Kim ditahbiskan.” “Sekarang saya tidak takut lagi, karena  berjumpa dengan Tuhan yang memberi kekuatan melalui firman-Nya,” kata Kim ketika menyampaikan pesan dan kesaan.
 
Paduan Suara Stasi Terong meriahkan misa perdana P. Yoakim Jadi, O.Carm
Perjumpaan dengan Allah yang dikuatkan Firman Tuhan, menguatkan Kim dengan memilih motto: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut”,  yang membuat Kim cukup lapang dan segera bergegas menapaki panggilannya secara ril sebagai imam.

Kim menjadi Imam dalam Ordo Karmel pada 12 Januari 2018 di Biara Karmel Bt. Dionysius – Wairklau. Kim menamatkan pendidikan SD di kampungnya sendiri, Keja 2002, lanjut SMP Seminari Mataloko (2002 – 2005), SMA Seminari Mataloko (2005-2008), Novosiat Ordo Karmel Werouret-Nita Maumere (2008-2010), Kaul Pertama (2010), Studi Filsafat STFK Ledalero (2010-2014), Tahun Orientasi Pastoral di Seminari Maria Bunda Segala Bangsa (2014-2015).

Kim kemudian menerima Kaul kekal dalam Ordo Karmel (14 Agustus 2016), Studi S2 di STFK Ledalero (2015-2017), Tahbisan Diakon di Paroki St. Fransiskus Xaverius Habibola oleh Mgr. Kherubin Pareira, SVD (2 Juli 2017), Praktik Diakonat di Paroki Maria Kusuma Karmel Bu Nuaria (7 Juli – Desember 2017), dan ditahbiskan menjadi imam (12 Januari 2018). Dia mengadakan misa Perdana di kampung kelahirannya, Keja 24 Januari 2018. (edj)**
Sekda Ngada Meda Moses menyampaikan selamat kepada Imam Baru di Keja, Pater Yoakim Jadi, O.Carm -  

WOLOMEZE, vigonews.com – Pater Yoakim Jadi, O.Carm merayakan misa perdana, Rabu (24/01/2018), setelah ditahbisan 12 Januari 2018 lalu, sebagai imam dalam persaudaraan O.Carm.

Pater Yoakim Jadi, O.Carm menjadi imam kelima dari kampung Keja, Desa Turaloa, Kecamatan Wolomeze. Perayaan syukur dalam misa konselebran lebih dari 20 imam itu dihadiri Sekda Ngada Meda Moses, Ketua DPD PAN yang juga anggota DPRD Ngada Kristoforus Loko, Camat Wolomeze Kasmin Belo dan Ny. Nurhayat, segenap keluarga besar Riung, Lengkosambi, Terong, Bajawa dan persaudaraan O.Carm dari Maumere dan keluarga besar Kecamatan Wolomeze.

Berita Terkait:
 “Yoakim Jadi, Akhirnya Jadi Imam”

Keja, Potret Kampung ‘Terisolasi’ Lahirkan Lima Imam

Pastor pengkhotbah, P. Alfons Mana, SVD dalam khotbah misa perdana imam baru itu mengatakan, perayaan imamat yang sering dirayakan di kampung ini harus menyatukan kita kepada Allah. “Melihat ke masa lalu dimana kampung-kampung sekitar ini pernah berselisih paham, maka dengan perayaan ini kita mendoakan tetap terjaganya persatuan dan kesatuan. Perayaan ini harus menguatkan persaudaraan seterusnya,” Kata Pater Alfons.

Misa Perdana Tahbisan Imam Baru

Dikatakan, dari perayaan-perayaan imam harus menumbuhkan iman yang diwujudkan dalam buah-buah nyata yakni perbuatan kasih. Supaya terus menghasilkan buah kasih, maka perlu terus mengikat relasi dengan pokok anggur, yakni Kristus sendiri. Ini yang harus jadi modal bagi bagi umat dalam ziarah panjang di dunia ini.

Sekda Ngada Meda Moses dalam sambutan ketika mewakili Bupati Ngada Marianus Sae mengatakan, menjadi imam adalah keputusan terpenting. Karena harus meninggalkan keluarga tercinta. Meninggalkan kesenanangan dan menekan keinginan duniawi dan hanya hidup demi melayni Tuhan melalui panggilan sebagai pelayan umat.

Momen ini, kata Meda Moses harus menjadi wahana untuk menyatukan semua doa kepada imam baru. Dukungan dan doa sangat penting bagi imam baru dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayanan Allah.
 
Meda Moses bersama Pater Yoakim Jadi, O.Carm didampingi Ketua DPD PAN Ngada Kristoforus, Camat Wolomeze Kasmin Belo dan para imam.
Di bagian lain, dikatakan Meda Moses, pemerintah terus memberi perhatian pada berbagai aspek pembangunan meski dengan kemampaun yang terbatas. Salah satu perhatian melalui pendekatan kultral relegius, dan dukungan pembangunan akses ke berbagai tempat yang masih terisolasi. Itu sebabnya pemerintah tentu membutuhakan dukungan dari Gereja.

Pada kesempatan itu Meda Moses menyampaikan apresiasi,  profisiat dan ucapan selamat kepada imam baru dan seluruh keluarga. Kepada panitia yang sdah bekerja keras menyiapkan perasaan besar itu, dan peran kecamatan Wolomeze di bawah pimpinan Camat Kasmin Belo dengan koordinasi yang baik. Perayaan Misa Perdana imam baru juga dihadiri Ketua DPD PAN yang juga anggota DPRD Ngada Kristoforus Loko.

Di akhir sambutan, Meda Moses atas nama Pemerintah Kabupaten Ngada menyerahkan bantuan untuk penyelenggaraan Misa Perdana Imam Baru sebesar Rp 10 juta. (edj)***
Jokowi, Presiden pertama yang menghadiri Kongres PMKRI -   

Di tangan Anjelo Wake Kako, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) gelar  Kongres XXX, yang berlangsung di Palembang, Senin (22/01/2018). Di kongres ini seolah meneropong ‘getar’ perubahan sang Ketua selama berkiprah di  PP PMKRI.

Kongres kali ini menjadi istimewa karena dibuka oleh Presiden Jokowi, sekaligus menjadi Presiden RI pertama yang membuka gawe akbar PMKRI setelah 47 tahun. Kehadiran Presiden Jokwi dalam kongres kali ini seperti menjadi kalkulasi tersendiri terhadap eksistensi PMKRI  kini dan ke depan.

Lebih dari itu, sosok Anjelo Wake Kako – Ketua Presidium PMKRI 2015/2017 – juga menyita perhatian jagat republik ini. Sikap kritis dan langkah berani  yang diambil mantan Ketua PMKRI Cabang Ende ini selama menjadi Ketua PMKRI memang mencengangkan. Di antaranya, Anjelo berada digaris depan menentang kelompok ekstrimis yang mengancam Pancasila dan NKRI.

Di aras ini,  Anjelo komit mendukung langkah Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Jokwi – konsisten menegakkan Pancasila dan NKRI. Kedekatannya dengan kekuasaan terkadang membuat miris segelintir di internal organisasi yang menilai terlau dekat. Namun Anjelo punya kalkuasi sendiri. Dalam menjaga keutuhan NKRI  jelas PMKRI mendukung langkah pemerintah yang konsisten itu.

Ketika membuka Kongres bertajuk: 'Membumikan Pancasila Menuju Indonesia Berdaulat' itu, Jokowi berbicara soal keragaman Indonesia yang terdiri dari 714 suku. Keragaman ini harus dijaga, bahkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ikut berpesan ke Jokowi.

"Kalau ada konflik antarsuku segera dan cepat, cepat, cepat harus diselesaikan," kata Jokowi mengulangi pesan simpatik Presiden Ghani kepadanya.
 
Suasana pembukaan Kongres XXX PMKRI
Untuk membela NKRI dan menegakkan Pancasila, kata Anjelo, PMKRI berada di garis depan mendukung setiap langkah pemerintah. Karena untuk langkah tegas ini pemerintah membangun kemitraan dengan berbagai elemen bangsa, jadi tidak bisa jalan sendiri-sendiri. “Kita butuh kehadiran Negara melindungi seluruh rakyat Indonesia tanpa memebedakan suku, agama dan ras,” kata Anjelo.

Dikatakan Anjelo, dengan kehadiran Presiden Jokowi di arena kongres, PMKRI  dapat memberi masukan, saran dan kritik terkait dengan perjalanan bangsa. Sejalan dengan tema kongres: 'Membumikan Pancasila Menuju Indonesia Berdaulat’  agar tidak hanya retorika belaka dan jadi alat politik. Tetapi sebaliknya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dihayati, diimplementasikan melalui tingkah laku dan pergaulan bangsa.

Lebih jauh Anjelo menegaskan, Pancasila adalah nilai bersama, identitas bersama. Karenanya, menjadi tugas semua anak bangsa untuk mengawal Pancasila, yang di dalamnya ada PMKRI sebagai salah satu elemen bangsa. “Melihat  pemerintah komitmen menegakkan Pancasila dan NKRI, maka langkah ini harus di dukung, dan PMKRI terpanggil mendukung penuh langgkah itu demi Indonesia yang berdaulat,” urai Anjelo.

Di lain sisi, selama pemerintah berpihak pada kaum lemah, kata Anjelo menjawab vigonews.com,  PMKRI tentu harus fair dan mendukung. “Kebijakan terbaik kita dukung. Tetapi jika kebijakan tidak berpihak pada rakyat, kita tetap akan mengkritisi. Jadi, PMKRI tetap akan menjadi mitra kritis pemerintah,” jelas Anjelo

Dalam pidatonya, Anjelo juga meminta perhatian Pemerintah terhadap pembangunan wilayah-wilayah terluar Indonesia yang berbasis Katolik, seperti di Atambua, Merauke (Papua), Entikong (Kalbar) dan wilayah lainnya melalui pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur dan ekonomi.

Karena menurut Anjelo, wilayah-wilayah terluar itu selama ini belum tersentuh secara maksimal dalam berbagai aspek. Dan wilayah terluar yang berbatasan dengan Negara tetangga masih tergolong tertinggal. Penekanan pembangunan juga pada penyiapan sumber daya manusia yang baik sehingga hidup layak dan mampu bersaing.
Presiden Jokowi sesaat membuka Kongres XXX PMKRI

Sementara pada pidato pembukaan Kongres itu,  Presiden Jokowi juga sempat mempresentasikan pembangunan di berbagai perbatasan negara. Selain itu, dia berpesan di konteks tahun politik 2018, agar semua pihak menjaga kondisi. Kontestasi politik perlu diisi dengan adu program dan gagasan rasional.

"Mestinya itu yang diangkat, bukan saling mencela, menjelekkan, dan saling mencemooh. Kita sering lupa bahwa kita adalah saudara satu bangsa setanah air," kata Jokowi.

Pembukaan kongres ditandai dengan memukul gong oleh Presiden Jokowi di GOR Dempo, Jakabaring Sport City, Palembang. Hadir pula Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Idrus Marham, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga Ketua Presidium PP PMKRI Angelo Wake Kako.

Kongres PMKRI XXX juga menjadi istimewa karena pada tanggal 22 Januari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Anjelo Wake Kako ke-28. Jelang purna bakti sebagai Ketua PP PMKRI, Anjelo telah menoreh sejarah tersendiri  baik bagi bangsa, organisasi  maupun bagi dirinya.

Di langkah ke-28 pria kelahiran Ende 1990  ini  telah memberi getar perubahan dan mewarnai kehidupan bangsa. Getar-getar yang diciptakan sejak dirinya menjadi Ketua PMKRI Cabang Ende dan mecapai puncak 2015 lalu ketika dipercaya menjadi Ketua PP PMKRI. Tentu saja, publik akan tetap menunggu sembari menunggu getar perubahan  dari setiap langkahnya.***

Oleh Emanuel Djomba
Tuan Rumah Literasi Cermat Ngada

Tuesday 23 January 2018

SMAK St. Fransiskus Xaverius siap selenggarakan UNBK -  

BOAWAE, vigonews.com – SMAK St. Fransiskus Xaverius (Smafix) Boawae, siap selenggarakan  Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) – online mulai tahun 2018. Demikian dikemukakan Kepala SMAK Fransiskus Xaverius, Bruno Kewo, ketika ditemui di sekolah itu, Selasa (23/01/2018).

“Tahun ini, sekolah kami sudah siap selenggarakan UNBK, dan kami sudah menyiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan pelaksanaan UN yang akan dilakasanakan serentak 9 April mendatang,” jelas Bruno menjawab vigonews.com.

Dikatakan Bruno, SMAK Fransiskus Xaverius baru menggelar UNBK mulai tahun ini. Memang  berbeda dengan sejumlah sekolah di Nagekeo yang sudah mulai tahun lalu. Hal itu berkaitan dengan kesiapan penyelenggaraan dari lembaga. Namun tahun ini selain memang sudah siap, juga ada arahan dari Dinas Pendidikan agar SMA/SMK sudah harus menyelenggarakan UNBK tahun ini.

Arahan dinas pendidikan agar semua SMA/SMK di Nagekeo sudah harus menyelenggarakan UNBK, kata Bruno menyusul bantuan TIK yang diterima pada tahun 2017 lalu. Sekolahnya, tambah Bruno, sudah menerima bantuan TIK 12 unit kompter.

Meski jumlah itu belum memadai untuk melayani sekitar 135 siswa kelas XII sebagai peserta UN, namun dikemukakan Bruno yang didampingi Humas sekolah itu Yusuf Namo dan salah seorang guru Simplisius Nguku Teka, pihaknya tetap akan menggelar UNBK tahun ini.

Guna melayani 135 siswa peserta UN tersebut, membutuhkan sekurang-kurangnya 45 unit komputer, itu pun harus dibagi dalam tiga sesi - tidak bisa sekali jalan. Terkait dengan hal tersebut, menurut Bruno, pihaknya menambah lagi laptop siswa termasuk 10 unit computer yang sudah ada sehingga bisa mencapai 45 unit. “Kita sudah niat gelar UNBK tahun ini, maka kita tetap akan upaya agar  bisa mencukupi target minimal 45 unit komputer,” tambah Bruno.
 
Dari kiri: Bruno Kewo, Fransiskus Remba dan Yusuf Namo
Guna mendukung kelancaran pelaksanaan UNBK ini, lebih jauh  djelaskan Bruno, Februari mendatang akan ada sosialisasi di Mbay. Mengutus  tenaga operator TIK (proctor) untuk mengikuti sosialisasi, termasuk booking generator selama pelaksanaan UN dengan biaya sewa Rp 1,5 juta perhari.

Selanjutnya akan ada simulasi terhadap peserta UN pada tanggal 7 – 8 Februari mendatang. Simulasi ini strategis agar siswa terbiasa dengan ujian sistem online itu, seperti kendala psikologis. Namun Bruno meyakinkan siswanya sudah sangat siap karena mereka sudah banyak mendengar kesaksian dari siswa sekolah lain yang menggelar UNBK jauh lebih mudah. “Jadi siswa kita sangat siap. Memang sejak tahun lalu siswa sudah merindukan system ujian dengan online ini,” jelasnya.

Di bagian lain, Bruno mengatakan, UNBK jauh lebih efektif dibanding dengan Ujian Nasional Pensil Kertas (UNPK). Dari sekolah yang sudah menggelar UNBK diperoleh informasi lebih mudah, tidak rumit dalam mengerjakan soal dan bisa mengurangi resiko kesalahan. Siswa juga lebih efektif menggunakan waktu dan tidak ada peluang kecurangan. (edj)****

Saturday 20 January 2018

Bersih Lingkungan, PSDKU Undana Bajawa Bersinergis dengan BLH Kabupaten Ngada -  

BAJAWA, vigonews.com – Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Undana Bajawa  mengadakan pembersihan lingkungan, Jumat (19/01/2018) sampai sabtu (20/01/2018) di sekitar  kampus Undana Bajawa di Turekisa.

Kegiatan ini difasilitasi oleh PSDKU Undana Bajawa bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Ngada. “Gerakan kebersihan selama dua hari ini bekerja sama dengan BLH Kabupaten Ngada agar tercipta lingkungan yang bersih dan memberi kenyamanan,” kata, Yohanes Sina Toda, koordinator kegiatam.

Dikatakannya, mahasiswa harus bisa memberi kontribusi dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan ini memang diinisiatif  BLH, namun karena kerja bakti bersih lingkungan di sekitar kampus, maka mahasiswa perlu mengambil bagian secara aktif.

Pada kesempatan itu juga, salah seorang  mahasiswa PSDKU Udana Bajawa,  Mariano Unde mengatakan bahwa, kegiatan kebersihan lingkungan bertujuan agar lingkungan kampus tetap bersih dan kelihatan lestari.  Gerakan kebersihan lingkungan kampus selama dua hari itu diikuti oleh civitas akademika PSDKU Undana Bajawa, para dosen dari setiap jurusan.

Meski cuaca tak bersahabat, dan tak menyurutkan semangat mahasiswa dan para dosen yang melaksanakan kegiatan ini bersama personil BLH Kabupaten Ngada. Bahkan usai kegiatan bersama dilanjutkan dengan diskusi dan rencana aksi untuk kegiatan selanjutnya. (MU)***

Friday 19 January 2018

SMAK Fransiskus Xaverius Boawae - Rumah Literasi Cermat sepakat kerjasama bidang literasi melalui kegiatan ekskul Jurnalistik dan debat -  

BOAWAE, vigonews.com – SMAK St. Fransiskus Xaverius Boawae kini mulai buka kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik dan Debat di sekolah itu. Hal itu dikemukakan Kepala SMAK Frans, Bruno Kewo ketika menerima Tuan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba  di Boawae, Jumat (20/01/2018).

Diterima di sekolah itu, bagi Tuan Rumah Literasi Cermat Emanuel Djomba yang datang bersama Bonefasius Zanda – guru SMAK Regina Pacis – menjadi momentum mengenang kembali masa-masa dirinya dididik di lembaga yang lebih dari 25 tahun lalu sebagai lembaga calon guru – Sekolah Pendidikan Guru (SPG).

Kepsek Frans, Bruno didampingi Humas sekolah itu, Yusuf Namo dan bagian kesiswaan Fransiskus Remba. Dalam diskusi santai itu sepakat  segera membuka ekskul jurnalistik dan debat. Dia berharap kerja sama dengan Rumah Literasi Cermat bisa menjadi awal yang baik untuk ikut mengembangkan karakter generasi muda melalui berbagai kegiatan ekskul, lebih khusus jurnalistik dan debat yang secara spesifik mengembangkan kultur intelektual di kalangan siswa sejak dini.

“Ini kerinduan kami sejak lama, hanya belum terwujud, apalagi setelah beranjang sana ke SMAK Regina Pacis Bajawa tahun lalu, kami melihat di sana semua siswa tertampung dalam kegiatan ekskul. Jadi tidak terjadi kekosongan kegiatan siswa,” tambah Yusuf.

Sementara menurut Tuan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba, kegiatan jurnalistik di sekolah, tidak sekedar membantu siswa mengembangkan minat dan bakat, tetapi juga melatih siswa untuk memiliki kemampuan intelektual yang baik, kritis, analitis dan mampu berfikir sistematis.

Seperti halnya jurnalistik, kata dia, ekskul Debat yang juga akan diprogramkan mulai tahun ini merupakan kategori ekskul yang berupaya mengembangkan potensi siswa dalam mengasah kemampuan intelektual dan berpikir kritis, serta kemampuan berbicara secara teratur dan sistematis.

Jadi, ada dua aspek yang dibidik oleh pengelola sekolah ini dalam membuka ekskul, yang satu menyentuh olah pikir, kemampuan berbicara dan menulis sementara yang lain seperti ekskul olahraga mengolah fisik yang kuat, serta mengolah seni dengan rasa melalui ekskul bidang kesenian.
 
Diskusi di SMAK Fransiskus Xaverius, Boawae - bersama Emanuel Djomba (Kanan), Bruno Kewo, Fransiskus Remba dan Yusuf Namo.
Setelah melakukan studi banding ke SMAK Regina Pacis Bajawa tahun lalu, SMAK Frans sudah mengembangkan sejumlah kegiatan ekskul. Bidang olahraga (fisik) ada ekskul voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis meja dan atletik. Sementara bidang seni ada paduan suara dan band.

Kini SMAK Frans membuka dua ekskul lagi yang lebih menukik pada olah pikir dan kemampuan linguistis seperti Jurnalistik untuk kegiatan tulis menulis dan debat mengembangkan kemampuan berargumen  – melalui medium bahasa yang menutut kemampuan berbahasa yang baik.

Dunia jurnalistik (tulis menulis) dapat melatih siswa dalam menyalurkan pendapat dan pikiran para pelajar. Membantu siswa memahami mata pelajaran di kelas, dan melatih siswa tampil berani dan percaya diri. Dan, yang tidak kalah petingnya adalah siswa dibekali dengan life skill sebagai persiapan tingkat selanjutnya atau setelah terjun ke masyarakat.

Esensi Ekskul

Kegiatan ekskul di sekolah bertujuan untuk membantu perkembangan kemampuan siswa  sesuai kebutuhan, potensi, bakat dan minat siswa. Diasumsikan bahwa setiap siswa akan memiliki kebutuhan, potensi, bakat dan minat yang berbeda. 

Oleh sebab itu siswa boleh memilih kegiatan apa yang cocok dengan dirinya. Namun demikian, sekolah perlu menjaring  kebutuhan siswa tersebut sehingga sekolah bisa menentukan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah.

Karena itu manfaat kegiatan ekskul sebagai wadah  untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat yang sudah dimiliki siswa; memupuk dan mengembangakan rasa tanggungjawab pribadi dan sosial siswa; menciptakan suasana rileks, gembira dan menyenangkan; dan memberikan bekal untuk mempersiapkan karir siswa.(DBP)***

Sunday 14 January 2018

Raymundus Fernandes dan Honing Sani hadiri Reba Langa -   

BAJAWA, vigonews.com – Reba Langa, Senin (15/2018) dihadiri para politisi. Dua politisi PDIP yang hengkang mendukung Cagub/Cawagub Victory-Jos, Raymundus Fernandes dan Honing Sani terlihat di panggung  misa pembukaan yang menandai dimulainya kegiatan budaya di kampung Boradho, Langa.

Baca juga: Josef Nae Soi Pulang Bangun Kampung (NTT)

Ray dan Honing terlihat mengenakan pakaian adat Bajawa lengkap. Sebelum misa pembukaan Reba dimulai keduanya berfoto bersama dengan Cawagub paket Victory-Jos, Josef Nae Soi yang sudah tiba Bajawa sehari sebelumnya. Pada, Minggu (14/01/2018) Jos Nae Soi hadir di Aula John-Tom menemui masa pendukungnya dan menyampaikan hal ikhwal dirinya dicalonkan menjadi Cawagub mendamping Viktor Laiskodat.
 
Jos Nae Soi bersama Ray Fernandes, Honing Sani foto bersama pembukaan Reba Langa
Kehadiran Rai Fernandes dan Honing Sani di kampung Boradho dibenarkan oleh salah seorang anggota Tim Pemenangan Victory-Jos, Che Johanes Lendes. Kehadiran keduanya  di kampung Boradho, kata Lendes,  selain karena dukungan politik kepada Victry-Jos, juga untuk menyaksikan hajatan budaya tahunan yang sudah dikenal luas di NTT bahkan di luar NTT.

Hingga berita ini dilansir, acara misa pembukaan Reba Langa masih berlangsung. Setelah misa, akan dilanjutkan dengan resepsi dan kegiatan budaya lainnya.  Sejumlah politisi dan pejabat daerah, rohaniwan juga terlihat hadir dalam misa pembukaan reba Langa kali ini. (al)***
Jadi Calon Wagub, Josef Nae Soi pulang bangun kampung (NTT) - 


BAJAWA, vigonews.com - Josef Nae Soi pulang kampung! Di Bajawa, ibu Kota Kabupaten Ngada, Calon Wakil Gubernut NTT 2018 -2023 dari pasangan Victory-Jos ini sudah ditunggu oleh masa dan pendukunganya yang memadati Aula Jon-Tom Bajawa, Minggu (14/01/2017).

Baca juga:Ray Fernandes & Honing Sani Hadiri Reba Langa

Tiba di Bajawa, Jos dan rombongan tidak diterima dengan seremonial khusus. Namun dalam kehangatan dan kesederhanaanya, Jos langsung menemui para sahabat, pendukung dan simpatisan yang sudah menunggunya. Dengan gayanya yang khas dan sederhana, suara khas Jos terdengar menyapa dan menyalami  masa pendukungnya.

Jos Nae Soi tiba Bajawa melalui Bandara Turelelo, Soa setelah terbang dengan pesawat pribadi dari Halim Perdana Kusuma, sekitar 2,5 jam. “Saya hanya mau membuktikan kepada Indonesia, bahwa Orang NTT juga bisa naek pesawa langsung ke kampugnya dari ibu kota negara,” kata Jos di hadapan sekitar 800 masa pendukungnya.
 
Jos Nae Soi bertemua masa pendukungnya di Bajawa
Dia memilih pulang bangun ‘kampungnya’ NTT daripada menerima tawaran menjadi Dubes di New Zeland. Dirinya sempat  ditelepon Sekjen Partai Golkar Idris Marhan ketika sedang berziarah ke tanah suci. Idris bilang kakak siap mendampingi Viktor Laiskodat menjadi calon Wakil Gubernur NTT. “Saya sempat menolak karena akan ada tugas baru sebagai Dubes. Namun setelah melalui permenungan dan doa minta petunjuk, saya mempertimbangkan untuk menerima, dan menolak menjadi Dubes,” kata Jos yang disambut dengan aplaus masa pendukungnya

Dikatakan Jos,  pulang kampung (NTT) merupakan komitmen untuk mengabdi pada rakyat, setelah melalui pertimbangan yang matang. Karena itu, Jos menerangkan bahwa pulang bangun kampung (NTT) merupakan panggilan mulia. Panggilan Allah, Alam dan Arwah, agar dapat membangun NTT yang kearah yang lebih baik dan sejahtera.

Dorongan dari Golkar untuk  Jos bukan tanpa alasan. Karena NTT selalu berada pada peringkat paling  akhir dari aspek pendidikan, ekonomi dan kesehatan dan infrastruktur. Padahal, kata Jos, sumber daya alam NTT sangat luar biasa, namun belum dioptimalkan dengan baik guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
 
Para pendukung Victory-Jos yang hadir
Karena itu komitmen Victory – Jos, NTT harus bangkit menuju sejahtera. Mewujudkan NTT bangkit melalui pendekatan pembangunan yang berifat inklusif dan berkelanjutan (inclusive and sustainable development). Mendorong  pembangunan pariwisata guna mempercepat pemberdayaan ekonomi rakyat. Karena itu membangun NTT sebagai gerbang dan pusat pengembangan pariwisata nasional (new tourism territory). Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang ada di NTT. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mewujudkan reformasi birokrasi pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan public.

Ketua Tim Pemenangan Victory – Jos, Dorothea Dhone pada sambutannya mengatakan momen ini menjadi awal konsolidasi semua kekuatan di Ngada untuk memenangkan Victori-Jos. Dia mengingatkan  agar pendukung paket Victory-Jos tidak melakukan kampanye hitam yang merugikan dan mencederai demokrasi.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua  DPD Partai Golkar Kabupaten Ngada Drs. Laurensius Pea,  ketua DPD partai Hanura, Marsel Nau dan sejumlah  tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh agama.(edj)***