Responsive Ads Here

Saturday 31 December 2016


Vigonews.com, BAJAWA – Hari-hari ini pesta adat Reba sedang digelar di berbagai kampung di Bajawa. Tetapi reba di Nua Olo di Beja berbeda degan reba tempat lain. Apa bedanya?

Untuk Kelima kalinya masyarakat adat Woe Langa mengadakan pesta Reba di Nua Olo yang letaknya persis di belakang kampung Tiwalina desa Beja (30/12/2016).

Pesta adat Reba yang satu ini berbeda dengan Reba yang lainnya. Tidak ada tarian maupun busana adat, melainkan seluruh masyarakat datang ke Nua Olo yang merupakan kampung awal mula Woe Langa terbentuk untuk membersihkan lokasi kampung lama,membakar lilin, diskusi bersama dan makan bersama.

Kepada vigonews.com Kepala Desa Langagedha David Zia mengatakan bahwa ini baru yang kelima kalinya semua masyarakat adat Woe Langa yang rata-rata berada di Desa Langagedha mengadakan pesta Reba di Nua Olo.

"Ini yang kelima kali kami mengadakan pesta Reba di Nua Olo( Kampung awal mula sebelum Kampung Langagedha) dan ini berdasarkan kesepakatan setelah kami rembuk bersama beberapa tahun sebelumnya. Ini kami lakukan bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak cucu tentang sejarah kampung Langagedha dengan cara datang langsung ke lokasi, sebagai wadah untuk kumpul bersama dan evaluasi juga merupakan waktu yang tepat untuk secara bersama-sama membersihkan Nua Olo karena disini terdapat banyak batu-batu Megalith yang sangat penting bagi woe Langa," katanya.


David juga mengatakan bahwa sebelumnya ada kerisauan tersendiri dari tetua adat di Kampung Langagedha bahwa jika tidak adanya acara seperti ini maka Nua Olo akan punah dan mungkin akan banyak peninggalan leluhur berupa batu megalith akan hilang juga disini terdapat banyak kuburan leluhur yang harus dikunjungi.

Acara Reba ini sekaligus sebagai moment temu akrab karena banyak keluarga yang tinggal diluar Langa juga datang untuk merayakan bersama.

Sebelum makan bersama, semua warga diberi ruang untuk saling berdiskusi dan para tokoh adat bercerita sejarah kampung kepada anak-anak maupun pemuda yang hadir dilokasi tersebut.

Sementara itu Reti Bhoki salah seorang anggota keluarga yang berdomisili di Bali mengaku sangat bangga sekaligus senang bisa hadir bersama seluruh keluarga kampung Langagedha untuk mengunjungi  Nua Olo dan merayakan Reba secara sederhana.


" Saya datang ke Langa untuk merayakan Natal sekaligus Reba di 15 Januari nanti juga merayakan Reba bersama leluhur di Nua olo Langagedha. Dan ini pertama kalinya saya di kampung asal Langagedha. Ternyata banyak situs yang harus dirawat, dan itu tugas semua masyarakat." katanya.

Reti demikian dia biasa disapa mengatakan sangat berterimakasih kepada para tokoh masyarakat dan tokoh adat Desa Langagedha yang telah menyepakati adanya kegiatan ini.

"Ini pendidikan budaya yang perlu dilestarikan, kami sangat senang bisa belajar kembali sejarah yang awalnya kami tidak tau sama sekali," katanya. (ml)***

Foto-foto: suasana reba unik Woe Langa

Thursday 29 December 2016


Vigonews.com, BAJAWA - Bupati Ngada Marianus Sae, meminta kepada kepala desa terpilih untuk merangkul calon yang kalah. Tujuannya, agar pembangunan desa dapat dilakukan secara bersama-sama, sehingga harmonisasi antara masyarakat terus terjalin dengan baik.

Meskipun berat, saya minta calon yang kalah dirangkul. Kebersamaan harus dibangun," Kata Bupati Ngada Marianus Sae dalam sambutan peresmian 56 Desa persiapan, pelantikan 27 kepala desa terpilih periode 2016-2022 secara serentak dan pelantikan 56 pejabat Kades persiapan tingkat Kabupaten Ngada 2016 di Aula Ine Sina Selasa (20/12).

Marianus Sae meyakini semua calon yang ikut bertarung memiliki niat yang sama, yaitu membangun desa masing-masing. Makanya dengan kebersamaan pembangunan desa akan semakin baik. Untuk calon yang kalah juga harus berbesar hati dan menerima pilihan masyarakat banyak. Jangan sampai calon yang kalah justru mencari-cari kesalahan kades terpilih, sehingga melahirkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

Dia mengatakan Kepala desa merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Peran  seorang Kepala Desa berada pada posisi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan otonomi daerah, dan merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu, seorang Kepala Desa juga harus mampu menjalankan fungsi pemerintahan, dan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang lebih, sehingga mampu mengakomodir kepentingan masyarakat.

Kepala desa, Kata Bupati Marianus adalah orang terbaik yang telah mendapat kepercayaan masyarakat, karena telah mendapat suara terbanyak dalam pesta demokrasi di tingkat desa. Dengan demikian, seorang kepala desa harus bersikap adil dan arif, bijaksana dan terbuka dalam memperhatikan seluruh kepentingan dan kebutuhan masyarakat desa.

Lanjut Marianus, sebagai seorang pemimpin, hendaknya dapat menerima kritik dan saran dari masyarakat, serta melaksanakan tugas yang telah diamanahkan dengan segenap kemampuan yang ada. "saya ingin mengingatkan kepada Kepala Desa yang baru dilantik,  untuk benar-benar menghayati sumpah yang telah diucapkan. Sebagai orang yang beriman, kata sumpah yang diawali dengan kata Demi Tuhan dan diakhiri dengan kata Kepada Tuhan itulah akhirnya pertanggungjawaban akan saudara berikan, memiliki makna yang mendalam dan pertanggungjawaban yang sangat besar,” katanya.

Sumpah ini, tambahnya menunjukkan pengakuan dan perwujudan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, artinya saudara telah mengikat janji kepada Tuhan Yang Maha Esa,  dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Desa. Sudah sepantasnya sebagai seorang Kepala Desa tidak menyia-nyiakan tugas dan wewenangnya, untuk nantinya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada masyarakat, dan terlebih lagi kepada Tuhan," tegasnya.

Dia menambahkan hari ini juga dilakukan Pelantikan 56 Penjabat kepala Desa Persiapan. Pengangkatan 56 Penjabat Kepala Desa yang berasal dari unsur PNS, dengan maksud untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada desa persiapan. Penjabat Kepala Desa Persiapan mempunyai tugas diantaranya,  penetapan batas wilayah desa sesuai dengan kaidah geografis, pengelolaan anggaran operasional desa persiapan yang bersumber dari APBD desa induk, pembentukan struktur organisasi dan pengangkatan perangkat desa dan tugas lainnya, sesuai dengan amanat undang-undang.

"Oleh karena itu, saya sungguh berharap para Penjabat Kepala Desa Persiapan  yang telah dilantik, supaya dapat menjalankan tugas yang telah dipercayakan dengan sebaik mungkin, dalam rangka meningkatkan pelayanan pembangunan kemasyarakatan di desa persiapan ini," harap Bupati Marianus.

Bupati Marianus menambahkan, pembentukan desa ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan rentang layanan kepada masyarakat, baik dari aspek pemerintahan, aspek pemberdayaan maupun aspek sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini dengan mendukung aparat pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan kemasyarakatan.


Keberpihakan Kepada Desa

“Saya juga ingin menyampaikan beberapa hal kepada kita semua sebagai berikut Pertama, dengan spirit Membangun Ngada dari Desa, maka keberpihakan pemerintah kepada Desa sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peluncuran program-program strategis seperti, PERAK, JKMN dan Program Pelangi Desa dan Pro Petani, ditambah lagi dengan tiga target utama pembangunan saat ini yaitu Wae Gebho Gabho, Zalo Siro Saro dan Dara Rilo Ralo, yang semuanya bermuara ke desa,” jelasnya.

Oleh karena itu, dalam mendukung suksesnya program ini, dukungan dan partisipasi  masyarakat  sangatlah dibutuhkan dalam semua proses pembangunan. Selain itu juga, prakarsa masyarakat harus terus ditumbuhkembangkan, sehingga pembentukan desa  tidak berakhir sampai  pada tahap ini saja, melainkan  semakin berkembang ke arah pendekatan pelayanan dan percepatan pembangunan.

Kedua, Undang-Undang tentang pembentukan desa telah memberikan ruang kepada desa, untuk mengelola semua potensi yang ada, termasuk pengelolaan secara mandiri alokasi dana desa, baik yang bersumber dari APBN, APBD,  maupun sumber pendapatan lainnya.

“Saya berharap semua komponen di desa mulai dari Kepala Desa sampai pada jajaran paling bawah,  agar dapat mengelola semua dana desa secara jujur, transparan, bertanggung jawab dan akuntabel. Semua anggaran desa yang dikeluarkan harus digunakan secara benar dan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Hindarilah pengelolaan dana diluar regulasi yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku,” pintanya

Ketiga, pembangunan  daerah termasuk pembangunan desa, adalah usaha membangun potensi yang ada dengan sumber-sumber kekayaan alam yang dimiliki, yang juga merupakan sumber penghasilan dan pendapatan masyarakat sebagai daerah otonom, untuk melaksanakan pembangunan. Pemberdayaan masyarakat mesti terus digalakan. “Mari kita Bangun Ngada Dari Desa," ajak Bupati Marianus.

Kepada masyarakat, Bupati Ngada dua periode itu berharap setelah selesai pelantikan ini maka selesai pula segala urusan dukung-mendukung, karena siapapun yang terpilih tentunya adalah pilihan bersama dan yang terbaik. "Atas nama Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Ngada, saya menyampaikan selamat  kepada 56 Desa Persiapan yang hari ini kita resmikan.

Sementara kades Desa Turaloa kecamatan wolomeze yang baru di lantik Bartolomes Mboa, mengatakan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat desa Turaloa yang telah memilih dan mempercayai untuk memimpin roda pemerintahan desa. Dia berjanji akan membangun Turaloa ke arah yang lebih baik demi tercapainya warga masyarakat yang makmur.

"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh warga desa Turaloa yang telah mempercayainya untuk menjadi kepala desa selama 6 tahun mendatang, untuk itu saya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan dari warga ini yakni dengan cara bekerja secara maksimal guna membangun masyarakat desa Turaloa lebih maju lagi," Ujarnya. (Arkadius Togo)***

Wednesday 28 December 2016


Vigonews.com, BAJAWA – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) menegaskan, proses hukum terhadat Rizieq Sihab atas dugaan penistaan agama adalah ijian dalam sejarah penegekan hukum dan nilai toleransi dan saling menghargai perbedaan yang hidup di bumi Indonesia.

Pihak Kepolisian Republik Indonesia harus berani Tersangkakan Habib Rizieq Shihab terkait laporan Pidana oleh pihak Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PP PMKRI) di Polda Metro Jaya terkait dugaan Penistaan terhadap Agama Kristiani yang dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dalam suatu acara ceramah di Pondok Kelapa pada tanggal 25 Desember 2016 yang lalu.

Demikian hal itu disampaikan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia Wilayah NTT, Merdian Dado, SH, melalui via Eletronik yang dikirimkan kepada Wartawan Vigonews.com Selasa (27/12) malam tepat pukul 07.00 wita.

Di mengatakan haruslah disebut sebagai suatu langkah penegakan hukum yang kredibel, bermartabat dan patut diapresiasi setinggi-tingginya oleh seluruh umat Kristiani pada khususnya maupun seluruh umat beriman yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman pada umumnya.

Dikatakan, laporan Pidana terhadap Habib Rizieq Shihab cs yang dimotori oleh Angelo Wake Kako selaku Ketua Presidium PP PMKRI tersebut sesungguhnya akan tercatat dalam cakrawala sejarah penegakan hukum di negeri ini.

Menurut dia, ini juga akan menjadi ujian, apakah institusi Kepolisian RI sanggup dan berani bekerja secara profesional tanpa tekanan dari siapapun untuk segera menyelidiki dan menggelar proses penyidikan terhadap Habib Rizieq Shihab cs.

Selanjutnya tanya Merdian, apakah kelak institusi yang dinahkodai oleh Jendral Tito Karnavian itu bisa berjibaku bersama instansi Kejaksaan dan Pengadilan guna memposisikan bahwa siapapun pihak-pihak yang melakukan penistaan terhadap agama haruslah dipidanakan berdasarkan bukti-bukti hukum yang valid tanpa adanya multi tafsir.

"Kami sangat meyakini bahwa seluruh umat beriman di negeri ini yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai perbedaan pastilah mengutuk keras tindak-tanduk Habib Rizieq Shihab yang telah secara seenaknya berkoar-koar mendiskreditkan agama lain, oleh karena itu kami sangat mengharapkan agar instansi Kepolisian RI segera melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap Habib Rizieq Shihab dan pihak kepolisian jangan segan-segan untuk mentersangkakan pentolan FPI itu bilamana bukti-buktinya sudah mencukupi," tegas Merdian. (Arkadius Togo)***

Foto: Merdian Dado, SH dan Habib Rizieq Sihab



Vigonews.com,  KURUBHOKO - Guna menanggulangi kebakaran di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, yang berlangsung dari tahun ke tahun, Yayasan Puge Figo mencanangkan gerakan reboisasi dan 'Pembangunan Benteng Api' di kawasan rawan kebakaran.

Fasilitator Yayasan Puge Figo, Nao Remon menjawab MEDIA CERMAT belum lama ini di Kurubhoko mengatakan, guna menangani masalah kebakaran di wilayah itu yang sistemik maka perlu tindakan dan gerakan yang sistemik pula.

Terkait dengan gerakan ini, kata Nao Remon yang didampingi fasilitator lainnya Lodofikus Ditgons, gerakan reboisasi  dipusatkan di gunung Nanggemba’a. Bukit dengan ketinggian sekitar 700 dpl itu dari tahun ke tahun tidak pernah luput dari jilatan api yang disebabkan oleh ulah manusia dan telah menyebabkan tanah di kawasan ini menjadi tandus dan potensi mata air menjadi kering.

Kegiatan perdana reboisasi di bukit ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 15 November 2016 yang lalu, dan akan dilanjutkan hingga tiga tahun ke depan. Diharapkan dengan gerakan yang tersistem dalam jangka waktu tersebut, bencana kebakaran sudah dapat diatasi. Gerakan  Ini menjadi perhatian serius Yayasan Puge Figo guna membebaskan kawasan ini dari bencana kebakaran hebat.

Pada tahap awal, areal yang menjadi sasaran kegiatan seluas 100 hektar – dan akan dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun berturut-turut. Sehingga, diharapkan dalam waktu yang sudah direncanakan itu, bukit ini sudah rimbun dengan berbagai jenis tumbuhan dan masalah kebakaran hutan pun teratasi.

Kegiatan mulai dikerjakan di puncak bukit dan bukan dari lembah. Dengan sasaran pembersihan rumput kemudian dilanjutkan dengan pembuatan terasering. Dari kegiatan ini diharapkan ada regenerasi tanah dan reboisasi, mengingat kebakaran hutan selalu terjadi setiap tahun sehingga bila musim hujan akan terjadi erosi. Karena itu gerakan reboisasi ini merupakan upaya untuk mngembalikan kesuburan tanah dan menjaga siklus air. Kalau itu bisa dilakukan, tidak tertutup kemungkinan muncul mata air.

Kegiatan ini dimulai dengan merintis rumput, pembuatan teras, penaburan benih pohon dari rumpun keluarga Fabaca. Manfaatnya mengembalikan kesuburan tanah dari daun dan akar. Estimasi, dari waktu penanaman, benih yang ditabur setahun sudah bisa berbuah. Selanjutnya buah/biji dari pohon-pohon itu mengering dan tersebar secara alami ke areal sekitar (areal lebih rendah). Biji yang merekah dan tersebar itu akan tumbuh lagi secara alamiah dan sistematis.

Menurut Nao Remon, pilihan jenis tumbuhan ini karena daya tahan terhadap api. Tantangan dilokasi ini adalah bagaimana melawan api yang selama ini dari tahun ketahun selalu menjadi agenda wajib terjadinya kebakaran.

Jenis tumbuhan yang ditanam diambil dari keluarga Fabaca, seperti:  lamtoro, turi, albesia, dimana masing-masing punya fungsi tersendiri. Lamtoro untuk reboisasi dan tahan api. Albesia adalah  pohon yang tinggi akan mengundang datangnya awan yang berpotensi hujan. Selain itu, ada juga kaliandra putih. Jenis ini ‘ganas’  (cepat menyebar) dan cepat berbuah pula. “Makannya dia menjadi benteng hidup terhadap bahaya api. Sedangkan jenis turi untuk keseburan tanah,” jelas Nao yang menambahkan, selain jeis tanaman dari keluarga Fabaca, juga ditanam pohon yang bermanfaat seperti mangga, nangka dan sere wangi.

Tahap pertama gerakan reboisasi – penanaman  pohon untuk benteng api –dilakukan dari puncak bukit menuju lembah. Cara ini dinilai cukup efektif memperhatikan faktor grafitasi. Kalau pohon-pohon itu sudah berbuah dan berbiji akan jatuh ke bawah/tempat yang lebih rendah, bukan ke atas. Nah ini akan berbeda jika proses reboisasi di lakukan dari bawah (lembah) karena buah dan biji dari pohon yang ditanam tidak akan jatuh ke atas. Dengan menanam dari atas, maka proses reboisasi juga akan berlangsung alami di samping intervensi manusia.

Reboisasi yang didanai oleh Yayasan Puge Figo diharapkan mampu mengatasi masalah kebakaran yang menjadi ‘agenda’ setiap tahun itu. Memang, kalau ditelisik, reboisasi di kawasan ini sudah beberapa kali dilakukan dengan menyedot biaya uang negara, tetapi tidak ada hasil sama sekali. Itu terbukti sampai saat ini kawasan bukti dan sekitarnya masih ditumbuhi rumput dan ilalang.

Yayasan Puge Figo yang bergerak di bidang lingkungan hidup prihatin dengan kondisi ini. Yayasan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan membudidayakan kembali tanaman-tanaman lokal endemik itu, bersinergis dengan sejumlah elemen dalam menyukseskan program ini, antara lain pihak Gereja (Kuasi Paroki) Kurubhoko, Desa Nginamanu, OMK Kuasi Paroki Kurubhoko, aparat keamanan, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya.

Yayasan Puge Figo berharap program ini sudah menunjukkan hasil pada tahun kedua dan ketika. Nao Remon optimis jika dilakukan dengan baik maka tiga tahun mendatang bukit ini sudah ditumbuhi pepohonan yang rimbun dan menimbulkan mata air baru. Karena di sekitar bukit ini sejak dulu ada sumber mata air tetapi sangat kecil. Mungkin karena itu, Yayasan Puge Figo menyemangati gerakan ini dengan tagline “Segenggam Biji Bisa Menimbulkan Mata Air. (Emanuel Djomba)***

Vigonews.com, MBAY – Baru hujan sejam, Rabu (28/12/2016) sekitar 80 rumah warga di Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa sudah terendam banjir hebat. Warga menuding akibat drainase yang buruk.

Banjir tersebut terjadi hingga memasuki rumah-rumah warga di beberapa RT, dengan ketinggian mencapai 20 cm hingga 30 cm, terjadi sekitar pukul 16.00 wita.

Salah seorang korban banjir, Lukas Li, di Dusun 1 mengatakan, banjir terjadi diduga karena buruknya drainase. "Rumah saya terendam banjir ketika hujan turun, terkadang air itu memasuki kios. Air setinggi sekitar 20 cm telah merusak beberapa peralatan elektronik, dan padi yang jemur juga hangus terbawa banjir. Padahal sudah saya bikin penghalang di depan rumah, tetapi tetap saja kena banjir," ungkapnya.

Ia meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Nagekeo agar mempunyai kepedulian dan segera menanggulangi masalah banjir tersebut. "Kami berharap terhadap pemerintah setempat agar secepatnya membereskan drainase yang buruk, sehingga tidak menimbulkan banjir lagi terhadap rumah saya dan sekitar lingkungan kami," keluhnya.

Kemudian untuk mengurangi debit air banjir yang ada, sebagian masyarakat pun bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang menyumbat di selokan agar air banjir dapat terurai.

Alhasil, setelah beberapa jam kemudian Air yang menggenang sudah mulai surut, warga pun mulai membersihkan rumahnya masing-masing dan mengeluarkan air hujan yang masih menggenang didalam rumah.

Ia berharap agar permasalahan drainase yang buruk dapat diatasi segera mungkin oleh pemerintah Kabupaten Nagekeo. "Kami selaku warga berharap, agar masalah ini segera ditanggulangi. Jangan sampai air hujan ini terus menerus menggenangi ke perumahan warga akibat tidak adanya pembuangan air," ujarnya.

Sementara Oskar Meta mengatakan akibat meluapnya banjir itu, karena pengerjaan jalan poros tengah aeramo melalui dana APBD 2016.

Dia menilai jalan yang dikerjakan oleh PT. Pesona Permai itu, kerjanya asal jadi. Pasalnya pengerjaan jalan dengan saluran yang sengaja di gali untuk membentuk kali baru sangat merugika masyarakat Aeramo dan sekitarnya, karena mengakibatkan banjir yang fatal.

Menurut Oskar banjir seperti ini tidak pernah terjadi sebelum proyek jalan dan saluran ini di kerjakan. "Jalan sudah baik hanya saja master plan untuk mendukung jalan yakni harus memiliki saluran tidak di buat dengan baik," katanya.

Ditambah Oskar banjir seperti ini sudah terjadi dua kali dalam bulan desember tahun ini. Banjir pertama sudah ditinjau oleh Dinas PU, Anggota DPRD Nagekeo tapi tidak ada tindak lanjut.



"Kami minta DPRD Nagekeo, Bupati Nagekeo untuk segera panggil kontraktor yang kerja jalan ini untuk. Segera membuat saluran permanen, kalau tidak mau buat saluran sebaiknya saluran yang sudah digali ditutup kembali biar jalan ini tanpa saluran karena tidak akan terjadi banjir lagi,” kata Oscar.

Dikatakan, Dinas PU Nagekeo sebelumnya merencanakan semua proyek di Nagekeo sebaiknya master plan atau apapun sebutannya untuk pengerjaan proyek jalan raya sebaiknya didesign secara matang dan gunakan jasa pegawai yang kualitas baik, jangan sampai hanya fokus pada penyerapan fee tanpa perhatikan output dari proyek tersebut.

Sementara Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena mengatakan, musibah semacam ini sudah berulang-ulang terjadi. Dan baru kali ini banjir lebih besar. Sehingga semua rumah warga terendam banjir. Kerugian sekitar ratusan juta. Dirinya juga telah membuat laporan agar pemerintah untuk segera melakukan tanggapan darurat.

Sementara Kadis PU Nagekeo Syarifudin Ibrahim kepada Vigonews.com saat mengunjungi masyarakat Aeramo yang terendam banjir pada Rabu (28/12) malam mengatakan pekerjaan jalan itu baru di PHO pada Rabu (28/12).

Menurutnya pekerjaan jalan itu merupakan pekerjaan jalan dalam kota Mbay dengan dana sebesar 10 miliar.

Dikatakan terkait drainase tidak satu paket dengan pekerjaan jalan. "Kalau drainase baru tahun 2017 di kerjakan. Terkait kerusakan badan jalan itu di tanggung oleh kontraktor yang melakukan pekerjaan. Karena masih dalam perawatan. Antisipasi itu akan melakukan tanggap darurat dalam waktu dekat ini," jelasnya.

Pantauan wartawan media ini sejumlah ruas jalan yang baru di kerjakan oleh PT Pesona Permai yang baru di PHO pada Rabu (28/12) sekitar 1 KM meter rusak. Akibat saluran yang di gali tidak berfungsi. Sementara itu semua rumah warga desa aeramo terendam banjir. Semua padi warga yang dijemur di halaman rumah juga ikut terbawah banjir. Kerugian sebesar ratusan juta.

Kejadian itu langsung di pantau langsung Anggota DPRD Nagekeo Rispan Djogo, dan Ferdin Ame ka'e. Hadir juga Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena, Kadis PU Nagekeo dan Badan penanggulan bencana Alam Kabupaten Nagekeo. (Arkadius Togo)***

Monday 19 December 2016


Pencinta sepak bola Ngada ‘berpesta’. ‘Kekalahan’ yang pernah dipestakan mungkin baru PSN Ngada. Hasil 0 – 2 di Final Liga Nusantara dari Perseden adalah sejarah. Bukan sejarah ‘kekalahan’ tetapi sejarah karena berhasil mengerucut di liga bergengsi dengan kejutan. Sebab di liga inilah penentu untuk mengukir sejarah-sejarah berikutnya, di antaranya sejarah untuk bertengger di divisi utama. Di sinilah alasan mereka berpesta. Baca MEDIA CERMAT, terbit Kamis (22/12/2016)

Natal bukan manusia yang merancangnya. Karena itu tidak boleh ada yang menepuk dada berkata Natal tahun ini sukses karena panitia. Tidak boleh ada yang sombong dan berkata Natal tidak akan sukses kalau tidak ada saya. Tidak boleh ada yang memanfaatkan perayaan Natal untuk diri sendiri. Sebab Natal bukanlah usaha kita. Natal terjadi karena Allah sendiri.

Natal bukan manusia yang memohon belas kasihan Allah, sehingga Allah terpengaruh. Natal bukan karena manusia baik, lalu Allah mengasihi kita sehingga Yesus datang ke dunia. Natal bukanlah usaha kita, bukan karena kita baik, namun hanya karena Allah saja. Hanya karena kebaikan dan kasih Allah saja.

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)

Foto: Haris Aja (Kanan)





Vigonews.com, MBAY – Ajang Bupati Nagekeo Cup 2016 jadi cerita indah tersendiri bagi Haris Aja. Dia tak menyangka di ajang ini akhirnya mengukuhkan dirinya menjadi yang terbaik.

Menjadi pemain terbaik diturnamen yang berskala Kabupaten tentu merupakan prestasi membanggakan. Setelah mengantar timnya memenangkan laga final merebut juara III melawan citra bakti Malanuza melalui kaki Noko dan Jemy dengan skor 2 kosong Pada Sabtu (17/12) di lapangan berdikari Danga, kapten Aeramo FC itu di nobatkan sebagai pemain terbaik piala Bupati Nagekeo Cup 2016.

Selain menerima sebuah trofi, Haris Aja yang juga mantan pemain PSN Ngada 2010 ini juga berhak atas uang pembinaan sebesar satu juta rupiah.

Haris Aja terkejut dengan pemberian gelar pemain terbaik kepadanya. "Saya tidak menyangka bisa mendapat gelar pemain terbaik. Tapi saya ingin mempersembahkan gelar ini untuk Desa Aeramo juga keluarga," kata Haris Aja kepada wartawan media ini melalui telepon genggamnya Senin (19/12) malam.

Mantan pemain PSN Ngada itu berharap bisa terus berpertasi. "Semoga ini bukan terakhir karena saya juga ingin bisa jadi pemain profesional dan memperkuat Aeramo FC ini,” katanya.

Sementara Manajer Aeramo FC Seravinus Mena, merasa bangga terhadap tim Aeramo Fc, keluar manjadi juara III dalam laga piala bupati nagekeo 2016 itu. Bukan hanya itu, dirinya merasa terharu ketika dibaca oleh panita penyelenggara Bupati Nagekeo cup 2016, bahwa kapten Tim Aeramo FC Haris Aja di nobatkan sebagai pemain terbaik pada ajang ‘Bupati Nagekeo Cup’ 2016. "Ini tentunya saya bangga dengan prestasi adik-adik. Haris adalah tokoh muda yang luar biasa, karena dia bisa jadikan tim Aeramo dari yang mentah menjadi baku," kata sosok yang biasa disapa Bapak Intan itu.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nagekeo, DPRD Nagekeo, KONI, dan pengurus PSSI Kabupaten Nagekeo, yang mana telah menyelenggara kegitan olahraga bergensi ini, berjalan lancar dan aman.

Aeramo FC

"Saya juga berikan apresiasi kepada panitia atas penilain salah satu pemain Aeramo FC dinobatkan sebagai pemain terbaik piala Bupati Nagekeo Cup 2016. Karena panitia, menurut saya tidak hanya melihat seni mengelolah bola tetapi bagaiamana Haris Aja bisa membentuk tim Aeramo FC yang solid. Tentunya Hari punya potensi untuk regenarasi yang luar biasa," kata Seravinus. (Oleh Arkadius Togo)***


Thursday 15 December 2016


Vigonews.com, BAJAWA – Luar biasa! Predikat untuk PSN Ngada. Melenggang ke laga final Liga Nusantara 2016 dengan ksatria. Dibungkam Persenden Denpasar dengan angka 0-2. Tetapi menyebarkan ‘aroma’ kemenangan sama harumnya. Hingga di rumahnya sendiri, disambut melampaui sang juara. ‘Bak pahlawan kembali dari medan perang. Ini sejarah!

Sekitar pkl. 11.00 wita, Kamis (15/12/2016) para pahlawan olahraga yang mengharumkan nama Ngada dan NTT  itu diterima secara resmi oleh Sekda Ngada Drs. Moses Meda. Moses memang tidak sendiri. Bersama sejumlah pejabat dan masyarakat  bergegas  ke Bandar Udara Turelelo, Soa sejak pagi. Begitu tim PSN turun tangga pesawat  penari ja’i melambai dengan lengak-lenggok iringan gong gendang. Di luar bandara, para fans PSN sudah mengelu-elukan orang-orang kebanggaan mereka.

Tumpukan kendaraan roda dua, empat dan enam berdesak-desakan. Mereka siap berkonfoi menuju ibu kota kabupaten Ngada. Para pemain PSN belum bisa nyaman. Seyum tak pernah redup dari kulum sepanjang jalan sembari menyambangi para pendukung sepanjang jalan. Yang agak jauh terpaksa malambai-lambaikan tangan.

Perjalanan dari bandara yang biasa ditempuh dalam waktu 20 – 30 menit justru dibuat lebih lama. Masyarakat seperti tak membiarkan pahlawan olah raga yang baru menyelesaikan perhelatan Liga Nusantara itu lewat begitu saja. Deru kendaraan bersahut-sahutan, namun tak secepat lajut kendaraan. Alur perjalanan seperti dibuat terseret-seret, sehingga  waktu tempauh mencapai hampir 2 jam.


Memasuki kota dingin Bajawa, rombongan yang diarak dengan ratusan kendaraan itu disambut ramah gerimis. Warga kota tak surut langkah dan urung niat meski hujan yang mengguyur kota kian deras. Semua tumpah ruah ke jalan-jalan yang dilewati kendaraan yang mengusung tim PSN. Ada yang berpayung, berjas hujan, tetapi aaa juga yang nekat dengan kepala telanjang diterjang hujan. Hingga memasuki lapangan Kartini tempat rombongan PSN diterima secara resmi oleh pemerintah Ngada.

Di lapangan Kartini, PSN beserta ofisial diterima oleh Bupati Ngada Marianus Sae. Saat itu hadir menerima para ‘pahlawan’ Ngada itu Wakil Bupati Paulus Soliwoa, Ketua DPRD Ngada Helmut Waso, sejumlah anggota DPRD dan pimpinan SKPD, PNS dari berbagai instansi dan warga kota serta masyarakat yang datang dari luar kota.

Lagi-lagi di alun-alun kota Bajawa, tim kebangaan masyarakat Ngada ini disambut meriah dengan dentuman drumband SMAK Regina Pacis dan iringan tarian ja’i. Pesta kemenangan/pesta rakyat ini juga dimeriahkan dengan musik akustik dari SMAK Regina Pacis. Kemudian diisi dengan penyerahan bonus dan hadiah lainnya dari Pemda Ngada sebesar Rp 447.500.000, dengan rincian Rp 300 juta dari Pemda Ngada, dan Rp 147.500.000 dari sumbangan sukarela PNS sekabupaten Ngada. 

Seseorang fans setia PSN Ngada Ucok Du'e, mengatakan sengaja turun ke jalan mengendarai sepeda motor untuk menuju lapangan Kartini Bajawa menghadiri pesta kemenangan tim kebanggaannya itu. "Saya mau meriahkan kemenangan PSN Ngada karena Ngada khususnya dan NTT umumnya baru masuk final pada level nasional," ujarnya.


JANJI

Bupati Ngada Marianus Sae ketika menyambut para jawara sepak bola Ngada itu mengatakan, para pemain yang masih kuliah akan mendapat beasiswa prestasi hingga tamat. Apresiasi yang sama juga dalam bentuk modal usaha kepada para pemain yang sudah selesai sekolah.

Bupati Marianus menghimbau agar semangat kemenangan ini dapat diimplementasikan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga. Karena itu dia berharap para Kepala Desa di Kabupaten Ngada agar membiasakan kegiatan olahraga bersama setiap hari minggu di lingkungan masing-masing.

Sementara Ketua DPRD Ngada memberi apresiasi kepada tim PSN Ngada beserta ofisial yang telah mengharumkan nama Ngada dan NTT ke tingkat nasional. Dia berharap prestasi ini dapat dipertahankan. (Arkadius Togo)****

Tuesday 13 December 2016


Foto: Massa yang marah sempat merangsek ke pelabuhan karena diperoleh informasi ada evakuasi pelaku lain. (insert Pelaku Ir sebelum dihakimi massa yang marah).





Vigonews.com, BAJAWA – Dinilai rawan,  sejumlah tokoh di Ngada  minta masyarakat waspada menyikapi peristiwa berdarah yang menimpa tujuh siswa SDN 1 Seba, Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Selasa (13/12/2016).

Kasus yang nyaris membuat tujuh siswa meregang nyawa itu direspons beragam baik dalam obrolon ‘warungkopi’ hingga komentar lepas di media sosial. Beberapa tokoh muda pun seperti gemas dengan penyerangan terhadap anak-anak di lembaga pendidikan – meski tetap dengan hati yang tenang dan kepala dingin.

Tokoh muda yang juga Ketua PMKRI Cabang Ngada Arigius Belo ketika dimintai komentarnya, Selasa (13/12/2016)  menyayangkan kasus yang menimpa siswa-siswa tak berdosa di sekolah itu. Tokoh muda lainnya, Ovan Lado yang juga berkomentar di media sosial facebook ketika dimintai komentarnya juga menyatakan sikap yang sama dan menghimbau masyarakat tetap waspada.

Menanggapi pernyataan Ovan Lado, tokoh  masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Ngada Paskalis Lalu bahkan menghimbau para camat di Kabupaten Ngada agar secepatnya menyelenggarakan rapat koordinasi dengang para kades dan lurah untuk mencegah hal-hal yang mungkin akan terjadi di wilayah masing-masing.

“Para camat segera menyelenggarakan rapat koordinasi dengan para kades dan lurah untuk mencegah hal-hal  yang munkin bisa terjadi di wilayah tempat timggal masing-masing desa dan kelurahan,” komentar Paskalis menanggapi postingan Ovan Lado melalui akun Josh Van.

Kepada vigonews.com, Selasa malam, Arigius Belo mengatakan aksi penyerangan terhadap siswa di salah satu SD di sabu oleh sekelompok orang yang tak dikenal telah membuat situasi di pulau paling selatan Indonesia itu mencekam. Kondisi ini tidak hanya terjadi di sabu saja, tetapi publik NTT juga ikut merasa gerah.

Ari, begitu dia biasa disapa terlihat geram terhadap sikap dan aksi kekerasan yang dilakukan kepada bocah-cocah tak berdosa. Dia mensinyalir ada upaya yang ingin memecahbelahkan kerukunan dan toleransi di NTT yang terpelihara baik selama ini.

Terkait dengan peristiwa itu, Belo meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Biarlah persoalan ini kita serahkan kepada pihak aparat penegak hukum untuk diproses sesuai dangan hukum yang berlaku,” tegasnya.

PMKRI Cabang Ngada secara kelembagaan, kata Ari Belo, mendesak agar pihak kepolisian bisa bekerja secara tuntas dengan mengedepankan asas transparansi dan profesionalisme, sehingga persoalan ini tidak terulang lagi. Kepada seluruh warga masyarakat NTT, dia meminta agar bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di bumi NTT ini.

Di bagian lain, Ari mengingatkan, jika ada tamu dan atau pendatang baru agar segera melaporkan kepada RT/RW setempat. “Dan juga jika ada kelompok atau aktivitas yang mencurigakan, harap kita segera melaporkan kepada pihak berwajib,” tandas Ari Belo.


KEJAHATAN KEMANUSIAAN

Sementara dalam catatan peristiwa berdarah di Sabu, Ovan Lado memberi beberapa catatan kepada publik. Tokoh muda Ngada yang juga mantan wartawan ini kepada vigonews.com menyampaikan catatan kritisnya.

Dikatakan Ovan, pertama: Aksi Penikaman terhadap Tujuh siswa sekolah dasar di Sabu oleh oknum tak dikenal adalah kejahatan kemanusiaan dan sudah seharusnya Tidak boleh terulang di tanah Flobamora yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, serta senantiasa menghormati harkat dan martabat manusia.

Kedua: Aksi Keluarga korban dan masyarakat sabu yang berbuntut pada penganiayaan kepada pelaku hingga meninggal dunia tidak bisa disalahkan, karena siapapun jika menghadapi situasi seperti itu pasti akan terbakar emosi dan akan sulit untuk dikontrol.

Ketiga: Pihak terkait dalam hal ini Pemerintah dan Aparat keamanan harus segera mengambil langkah konkret dalam hal penertiban penduduk, terutama orang baru di satu wilayah karena bukan tidak mungkin kehadiran segelintir orang dengan identitas dan maksud yang tidak jelas di satu daerah seperi yang baru saja terjadi di Sabu telah merusak tatanan kehidupan sosial yang aman, rukun, dan damai antara penduduk lokal dan masyarakat pendatang.

Keempat: Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pihak terkait segera memberi himbauan kepada masyarakat luas untuk tetap menjaga situasi kondusif di masing-masing wilayah, dengan tetap meningkatkan kewaspadaan dini untuk meminimalisir kejadian yang sama di daerah lain dalam wilayah NTT, sekaligus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi yang berdampak pada lumpuhnya aktivitas kehidupan sosial, ekonomi, dan kerukunan yang telah terjalin secara baik di bumi Flobamora.

Kelima: Dibutuhkan Peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan kepada aparat Kepolisian maupun TNI apabila di lingkungan kita ditemukan hal-hal mencurigakan yang dapat memngganggu ketertiban umum.

Keenam: Pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia harus segera mengungkap motif kejahatan manusia yang terjadi di Sabu, dan secepat mungkin memberikan rasa aman kepada masyarakat NTT baik lokal maupun pendatang, dan menjamin bahwa NTT bebas dari upaya terorisme, dan kejahatan lainnya yang bisa merusak tatanan kehidupan sosial dengan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi itelejen negara yang ada.

Ketujuh: Bagi Masyarakat pendatang di NTT, khususnya yang berprofesi sebagai pedagang keliling dengan adanya peristiwa sabu sebaiknya jangan dulu melakukan aktivitas ke tempat tempat yang jauh dari tempat tinggal selanjutnya selalu waspada dan segera sampaikan ke pihak berwajib jika kalian melihat atau menemukan sesuatu hal yang mencurigakan karena ntt adalah milik kita tempat kita mencari hidup bersama.

SURAT KAPOLDA  NTT

Menyikapi peristiwa berdarah yang menyebabkan tujuh siswa di Sabu terluka, Kapolda NTT, Brigjen Pol Drs E Widyo Sunaryomengeluarkan pernyataan resmu. Pernyataan tersebut melalui surat yang juga diposting di media sosial facebook, sebagaimana juga dilansir akun Sarah Lerik Mboeik yang juga dibagikan Josh Van melalui akunnya.

Surat dari Kapolda NTT; Pertama: Pada tanggal13 Desember 2016 sekitar jam 09.00 WITA benar telah terjadi tindak pidana penganiayaan terhadap 7 siswa SDN 1 Seba Kec.Sabu Barat Kab.Sabu Raijua yg mengakibatkan luka yg dilakukan oleh Tsk.Ir, seorang pedagang keliling (penjual piring). TKP di SDN 1 Seba.

Kedua: Kasus tersebut murni tindak kriminal dan sama sekali tidak ada kaitan dengan SARA. Ketiga: Tidak terdapat korban tewas kecuali tersangka yang tewas karena dihakimi oleh ratusan massa yang jumlahnya tidak sebanding dgn jumlah polisi dan aparat

Keempat:  Tidak terjadi penjarahan maupun sweeping terhadap warga pendatang sebagaimana ramai tersebar di medsos. Kelima: Situasi saat ini sudah kondusif, Saya (Kapolda NTT), Danrem,Kabinda, Kapolres masih berada di Sabu Raijua.

Keenam:  Saya menghimbau agar warga Sabu Raijua dan NTT tidak mudah terprovokasi oleh berita di media sosial yang umumnya cenderung memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Ketujuh: Saya menghimbau agar dalam menyikapi kejadian ini warga tidak melakukan tindakan anarkis, dan mempercayakan langkah penegakan hukum oleh Polri.

Kedelapan:  POLRI saat ini telah mengamankan 7 rekan tersangka sesama pedagang keliling untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polda NTT. Kesembilan: Kami juga menghimbau agar warga Sabu Raijua tetap menjaga suasana persaudaraan, toleransi dan kerukunan antar warga agar terpelihara situasi yang aman dan kondusif terutama dlm menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sebagaimana diberitakan media massa, peristiwa berdarah yang menimpa tujuh siswa terjadi pada, Selasa (13/12/2016) Kabupaten Sabu Raijua. Sekira jam 9, diduga sekitar 20 orang tak di kenal mendatangi Sekolah Dasar Negeri 1 Sabu Barat, Seba dan menggorok leher sejumlah siswa-siswi SD setempat.

Para korban masih di rawat di Puskesmas Sabu Barat. Meski para korban mengalami luka robek di bagian pipi dan leher namun sejauh ini tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Kupang Komisaris Polisi Sriyati, sebagaimana dilansir Pos Kupang mengatakan, tujuh siswa yang menjadi korban penyerangan dengan menggunakan sebilah pisau oleh pria tak dikenal adalah murid kelas V SDN 1 Sabu Barat, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ch)***

Saturday 10 December 2016


Vigonews.com, MBAY - Aeramo FC berhasil melenggang kebabk semifinal Piala Bupati Nagekeo tahun 2016. Hal itu setelah anak Asuhan Seravinus Mena, berhasil mengalahkan Persen Nila dengan Skor 1-0. Pertandingan ini di gelar di lapangan berdikari Danga pada Sabtu (10/12) tepat pukul 3 sore wita.

Menurut manajer Tim Aeramo FC Seravinus Mena lolosnya Aeramo FC ke semifina atau empat besar, merupakan sebuah prestasi, sebab baru kali pertama pada laga bergensi ini, Aeramo bisa masuk semifinal.

"Puji Tuhan kemenangan ini membuat kami masuk semifinal dan ini merupakan sejarah bagi aeramo, dan anak-anak bermain luar biasa," Kata Seravinus Mena yang juga Kades Aeramo pada Sabtu (10/12).

Gol semata wayang yang di ciptakan lewat kaki Yosef Lambert Ana yang pernah memperkuat pemain PSN Ngada Yunior,  pada menit 62 pada babak kedua atas kerjasama dengan Aron Reo dan Kapten Aeramo FC Haris Aja.

Memasuki 65 menit babak kedua, Perse Nila hampir menjebol gawang Aeramo FC lewat tendangan dari sudut 16 oleh nomor punggung 9, namun di tepis Nasarius Selesius Kua. Gol semata wayang yang cetak Yosef itu sampai pluit panjang di tiup tanda selesai pertandingan.

Seravinus mengatakan laga berikutnya pada Selasa (13/12) akan menghadapi Putra Nage yang mewakili Kecamatan Boawae. Laga itu tak ubahnya karena tim itu sama-sama tampil impresif. Dengan melajutnya Aeramo FC kebabak semifinal itu, Seravinus berharap adanya dukungan penuh dari masyarakat Aeramo.

Disaksikan media ini ribuan penonton padati lapangan berdikari danga. Walaupun dengan terinya matahari, namun pecinta sepak bola aeramo dan Nila tetap setiap memberikan suport kepada timnya masing-masing. (Arkadius Togo)***


Foto: Aeramo FC kostum warna hijau.

Vigonews.com, SOA – Koran Masuk Sekolah (KMS) Media CERMAT  menyelenggarakan Safari Jurnalistik di SMPN Satap 2 Soa, Libunio. Safari jurnalistik berlangsung dua hari, tanggal 10 dan13 Desember 2016. Kegiatan ini serangkaian kampanye minat menulis dan membaca bagi generasi muda melalui sekolah-sekolah.

Safari adalah momentum strategis dalam meningkatkan habit membaca dan menulis di kalangan generasi muda. Kegiatan ini disambut dan dibuka secara resmi oleh Kepala SMPN Satap 2 Soa, Libunio, Saga Tekla Maria. Selanjutnya 141 siswa sekolah ini mengikuti pelatihan jurnalistik yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Media CERMAT, Emanuel Djomba.


Kepada lebih 141 siswanya, Tekla Maria berpesan agar memanfaatkan momentum pelatihan dengan baik, karena kegiatan ini menunjang pembelajaran siswa juga mengembangkan kreativitas serta mengasah kecakapan hidup (life skill) yang berguna di masa depan.

Pelatihan jurnalistik yang berlangsung dua hari itu didampingi oleh instruktur dari Media CERMAT, Emanuel Djomba. Siswa diberi pengetahuan tentang dasar-dasar jurnalistik dan tips praktis menulis berita, feature, teknik reportase, teknik wawancara.



Selain itu, kata Djomba, siswa juga melakukan reportase lapangan guna memperoleh informasi dengan teknik wawancara dan observasi. Kegiatan ini akan diakhiri dengan presentase karya tulis siswa. ***